Buku Muhammad Yamin, Penggagas Indonesia yang Dihujat dan Dipuji. Namanya tidak sepopuler Muhammad Hatta, tidak pula setenar Haji Agus Salim. Bahkan mungkin kalah pamor dengan tokoh nasional sekarang yang masih hidup. Dia adalah Muhammad Yamin. Nama terakhir di atas justru lebih dulu masuk memori saya sejak kecil. Saya lahir di Puskesmas Talawi jalan Prof. Muhammad Yamin SH. Sekolah pun di jalan yang sama. Tumbuh dan besar dengan melintasi dan menyeberang jalan nasional itu. Lari pagi, main sepeda ah.. terlalu banyak cerita saya di jalan itu. Waktu SD, karnaval 17 Agustus biasa di mulai dari makam Muhammad Yamin. Pemahaman saya tatkala itu biasa saja akan pahlawan nasional penulis novel sejarah, Gajah Mada (1948). Masa kecil saya bahkan sering main petak umpet di rumah gadang Yamin kecil tinggal. Tapi, seperti masyarakat setempat lainnya, semua hal besar itu biasa saja. Rasa takjub saya muncul ketika kuliah di Jakart a satu dekade silam. Kopi rangkiang dengan gelas temp
Tikar sederhana untuk sekedar selonjoran, ngobrol, diskusi dan menulis. Let's go blog!