Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2011

MERANTAU (BUKAN) SEPERTI MALIN KUNDANG

Bundaran HI. (google) Masih teringat pertengkaranku dengan kedua orang tuaku. Saat aku bersikeras kuliah di Jakarta, sementara mereka minta kuliah di Padang saja. Lebih dekat, banyak teman dan hemat biaya. Aku berada dalam posisi terjepit. Pastinya mereka lebih memikirkan faktor biaya. Adik-adikku masih sekolah yang seharusnya aku biayai. Saat adu mulut itu kedua adikku pun terdiam sembari melihatku sesekali. Dalam hatiku mereka iba mendapat uda mereka dimarahi. Malam itu beda. Pilihan merantau atau birrul walidain. Sebelum tidur aku ingat dengan pepatah  Arab yang pernah ku hafal. “ Saafir tajid ’iwadhan amman tufaariquhu”. Berjalanlah/bepergianlah niscaya kamu akan mendapatkan ganti dari yang kamu tinggalkan. Sejenak aku menyiapkan argumentasi kuat dan lebih sopan kepada orang tuaku. Islam mengajak umatnya untuk tidak diam dirumah atau menganggur.  Allah menjadikan siang untuk bekerja, maka gunakanlah sebaik mungkin. Makna safar yang dimaksud adalah pergi lama